Di penghujung tahun ini, karoseri yang dikenal dengan singkatan RS ini ‘menerbitkan’ edisi baru Euroliner. Nama Euroliner mungkin tak asing bagi anda. Memang Euroliner
pernah menjadi model kebanggaan RS di dekade 1990-an. Selain dinilai
sukses, model itu menjadi model bus pertama dengan asesori menyilang di
kaca pertama disisi kiri dan kanan. Asesori menyilang ini kerap disebut
selendang oleh kalangan yang berkecimpung di dunia bus Indonesia.
Lalu bagaimana sosok Euroliner yang baru dirilis minggu lalu? Haltebus.com berkesempatan melihat dari dekat sosoknya, Selasa (20/12/11). Secara garis besar, jika dilihat sepintas model Eoruliner
edisi baru ini terlihat sama sekali baru. Gaya baru, desain body bus
RS sangat terasa di lambungnya yang lebih sempit dari desain-desain
model. Otomatis, kaca pun lebih lebar. “Di tahun 1990-an Euroliner yang kami buat saat itu menjadi tonggak model konstruksi bus baru untuk RS. Karena itu, Euroliner yang sekarang juga adalah konstruksi model baru yang kami perkenalkan,” kata Gunadi.
Kaca samping yang
lebih lebar mengharuskan perubahan konstruksi di sisi lambung dan
penyangga atap. Meski bentuknya tak terlalu banyak berubah, namun
konstruksi sebelumnya diperkokoh agar mampu menyangga lebar kaca yang
mencapai 100cm. Begitu pula dengan kaca depan yang lebih tinggi, yang
baru pertama kali diaplikasikan pada desain bus RS.
Menurut Gunadi,
desain yang dibuat RS sejak 2008 sudah memperhatikan perimbangan titik
pusat gravitasi badan bus dan perimbangan berat badan bus dengan chassis.
Karena itu, desain yang mereka buat tak hanya mempertmbangkan
estetika, tetapi juga keamanan dan keselamatan. “Titik gravitasi dan
titik berat karoseri yang membuat bus terasa limbung atau tidak saat
dikemudikan,” katanya.
Dengan desain baru, saat pertama melihat, kita pasti menilai tampilan Euoliner
berkesan besar, gagah dan kokoh. Kesan ini ditimbulkan dari desain
lampu depan yang besar dan lampu belakang yang panjang dan lebar,
didukung bagian belakang yang sedikit menggembung. Tak jauh berbeda
dengan bus-bus negeri tetangga yang berkesan lebar dan besar. “Lampu
depan dan belakang kami pesan khusus,” ujar Gunadi.
Nah,
jika dicermati desain ini sesungguhnya tak ubahnya dengan desain bus
yang sudah beredar sebelumnya. Ciri khas model RS yang sempat hilang
karena kemunculan RS dikembalikan oleh Euroliner. Perlu kecermatan untuk melihat ciri khas RS secara utuh. Pertama, yang paling mudah dilihat adalah lampu depan Euroliner sekilas mirip lampu depan dengan seri terakhir Evo-C. Garis lengkung ‘wajah’ Euroliner juga khas RS.
Kedua, di bagian
belakang desain bagian belakang sangat kental rasa RS-nya. Coba
perhatikan dan bandingkan lengkung kaca belakang bagian atas dan bawah
sama persis dengan Evo-C. Jika dilihat secara frontal, garis
lengkung atas pada kaca belakang ini menjadi salah satu ciri khas RS di
bagian belakang. Ujung-ujung ‘wajah’ belakang yang membulat sama
dengan desain-desain sebelumnya. Di lihat dari samping, perubahan
bagian ini hanya dengan membuatnya sedikit lebih menggembung.
Ketiga, di bagian
samping, ciri khas RS hanya menyisakan sedikit di kaca terakhir di
buritan. Meski bagian ujung atasnya lebih tipis, lengkung bawahnya tak
jauh berbeda dari Evo. Sayangnya di sisi samping ini, desainer
RS sepertinya belum menemukan asesori yang pas untuk memadukan kaca
samping dengan pintu depan seperti halnya Euroliner di era
1990-an.”Konsep kami desain klasik, futuristik dan tampilan baru.
Asesori di seputar pintu depan bagian dari futuristik,” kata Gunadi
Mengapa model Evolution yang belakangan disingkat Evo bisa dijadikan tolok ukur ciri khas RS? Mengapa bukan New Celsius?
Pada model ini ciri khas RS hanya terasa di dinding samping dan
seputar kaca belakang. Gunadi pun mengakui, banyak pelanggan setia yang
menyayangkan hilangnya ciri khas RS yang memberikan kesan gagah.
Perubahan kaca
samping yang lebih lebar dari edisi sebelumnya, memberi kesan lapang di
dalam kabin. Pandangan penumpang menjadi leluasa. tinggi sebelumnya.
Nuansa baru juga terasa di kabin. Di bagian plafon tak jauh berbeda
dari produk sebelumnya, simpel dan terlihat bersih. Bagasi atas juga
tidak banyak berubah. Yang terlihat berbeda adalah pada lampu baca dan
louver AC yang simpel namun elegan.
Gunadi menjelaskan, Euroliner
sengaja diluncurkan dua minggu menjelang tutup tahun. Hanya ada tiga
operator yang mendapat kesempatan pertama menggunakan model terbaru ini.
Dua unit untuk operator bus yang beroperasi di Sumatera, satu unit
untuk operator bus di Jawa dan satu unit lainnya untuk operator bus di
Bali. Ketiganya digunakan untuk bus wisata, seperti karakter kegunaan Euroliner : Luxury Bus Coach. Ini menjadi bagian strategi memperkenalkan Euroliner
pada masyarakat luas. “Sekalian kami masih mencari masukan, karena
masukan menjadi sangat berharga untuk perbaikan produk kami,” kata dia.
Soal harga
bagaimana ya? Sambil tersenyum, Gunadi hanya menjawab, “Kompetitif-lah
kalo soal harga dibanding yang lain.” Dia hanya menjelaskan, kehadiran Eruoliner menjadi pelengkap model sesuai kebutuhan pelanggan RS. Ada kelas Silver yang diisi seri Evo, ada kelas Gold yang diisi New Celsius dan kelas Platinum yang diisi Euroliner. Posisi Euroliner di kelas Platinum ini bisa memberi sedikit gambaran kisaran harga yang tak mau dibeberkan oleh Gunadi.
0 komentar:
Posting Komentar