Rabu, 24 April 2013

BisMania Wadahnya Para Pencinta Bus





Berwisata menggunakan pesawat terbang kini memang menjadi pilihan banyak orang. Selain karena harga tiket yang semakin terjangkau, waktu tempuhnya jauh lebih singkat. Tetapi, keuntungan tersebut sepertinya tidak berpengaruh bagi mereka pencinta alat tranportasi darat seperti bus.


Dengan menggunakan bus, para penikmatnya bisa sambil melihat pemandangan. Bahkan lebih dari itu, para penggemar bus ini ternyata juga menyukai fisik bus secara utuh. Siapa mereka? Mereka adalah BisMania Community (BMC).


"BisMania Community adalah komunitas penggemar bus Indonesia, yang anggotanya tersebar di berbagai kota di Indonesia dengan mayoritas di Pulau Jawa. Mereka adalah masyarakat yang menjadikan bus tidak sekadar alat transportasi, tetapi juga aneka kreasi dan hobi," ujar Wahyudi Irianto, anggota sekaligus penasihat BMC.


Segala hal yang berhubungan dengan bus mereka akomodasi dalam komunitas ini, mulai dari bus antarkota, bus kota, bus pariwisata, minibus, hingga teknologi dunia perbusan, termasuk segala hal yang menyangkut bus.


BMC merupakan wadah pemersatu bagi seluruh penggemar bus di Tanah Air yang ingin menyalurkan hobinya, berbagi ilmu dan pengalaman, serta mendapat manfaat atas keikutsertaannya dalam BMC.


"Ketertarikan individu di dalam BisMania itu macam-macam. Ada yang hobi fotografi, ada yang paham soal bodi bus dari berbagai macam model atau karoseri, ada yang paham tentang sasis, baik tipe atau spesifikasinya, ada tertarik mesin dan lain-lain," kata Wahyudi.


"Jadi, BMC dibentuk tujuan utamanya bukan untuk rekreasi, tetapi lebih pada kesukaan dengan fisik bus dalam aspek apa pun. Jadi, semua detail tentang bus kita ingin tahu. Misalnya tentang sasis, bodi, mesin, hingga karoserinya," papar Wahyudi.


Wahyu menambahkan melalui BMC, mereka saling berbagi ilmu dan pengalaman di bidang otomotif, khususnya tentang dunia perbusan di antara anggota. "BMC merupakan wadah pemersatu bagi seluruh penggemar bus di Tanah Air yang ingin menyalurkan hobinya, berbagi ilmu dan pengalaman, serta mendapat manfaat atas keikutsertaannya dalam BMC," ungkap dia.


Usia anggota di komunitas ini tidak dibatasi. Tidak ada masalah usia dan latar belakangnya. Sekarang sudah ada 3.000 sampai 4.000 anggota aktif yang bergabung di komunitas BisMania dari seluruh Indonesia.


Setiap minggu ada kopdar (kopi darat atau pertemuan) di terminal. Ada juga kopdar akbar, ada acara road race dengan bus, acara kunjungan, jambore dan family gathering, touring bersama, dan lain-lain.


Berawal dari Sebuah Blog

Komunitas ini berawal dari penuturan seseorang di sebuah blog. Saat itu, penulis menceritakan tentang perjalanannya saat menggunakan bus. Thread tersebut ternyata mengundang banyak pengunjung, menciptakan sebuah suasana diskusi, mulai dari kualitas karoseri bus, pelayanan suatu perusahaan otobus, bahkan sampai bedah mesin.


Melihat mereka yang memiliki kecintaan dan minat pada bus tidak sedikit, para pelopor BMC berpikir untuk mengorganisasi rekan-rekan pencinta bus dalam satu wadah, dalam hal ini komunitas sehingga bisa memaksimalkan ide, gagasan, atau hobi tersebut dalam tempat tersendiri, tidak selalu nebeng dalam blog pribadi mengingat peminat obrolan tentang bus semakin banyak.


"Disusul oleh rekan-rekan yang lain, diadakanlah beberapa kali kopi darat hingga akhirnya memutuskan untuk membuat suatu komunitas bus dengan mailing list bertitel bismania@yahoogroups.com sebagai sarana bertukar informasi, yang juga merupakan tanda resmi berdirinya BisMania Community tahun 2007," pungkas Wahyudi. san/R-5


Memberikan Output Positif


BMC dibentuk bukan sekadar menjadi komunitas yang mengedepankan kumpul-kumpul semata. Sebagai sebuah organisasi, komunitas ini memiliki misi yang jelas, di antaranya menjalin kerja sama yang erat dan saling menguntungkan di antara sesama anggota BMC maupun dengan pihak di luar BMC seperti operator PO, Dinas Perhubungan, DLLAJ, dan instansi-instansi terkait.


"Misi tersebut tercetus karena kami ingin keberadaan BMC berguna bagi masyarakat, khususnya pengguna bus. Kami ingin memberikan output positif bagi masyarakat," ucap Wahyudi.


Untuk menjalankan misinya, BMC sering terjun langsung ke terminal-terminal bus dan berbincang dengan dengan calon penumpang. Dari situlah mereka akan menampung segala keluhan dan saran dari masyarakat.


"Banyak penumpang bus yang tidak tahu cara menyalurkan aspirasinya. Karena itulah kami mengambil peran sebagai mediator dan menyampaikan langsung segala keluhan kepada operator PO bersangkutan," papar Wahyudi.


Keseriusan BMC untuk memperbaiki segala fasilitas yang ada di bus juga dilakukan dengan mengikuti berbagai seminar yang diadakan oleh instansi pemerintah. Dari situ mereka mendesak agar pemerintah segera membuat regulasi yang lebih bermanfaat bagi kemajuan sarana transportasi di Indonesia, khususnya bus.


"Kami sering diundang pemerintah ke acara seminar tentang keselamatan transportasi atau yang lain. Di sana kami sampaikan aspirasi masyarakat, misalnya tentang larangan merokok di dalam kendaraan umum atau muatan berlebih yang bisa membahayakan penumpang," imbuh dia.


Kegiatan lain yang dilakukan untuk mendukung misi BMC di antaranya adalah kunjungan dan diskusi ke perusahaan karoseri dan otobus, pabrikan dan industri terkait, serta ikut serta dan berperan aktif dalam diskusi transportasi yang diadakan oleh lembaga/instansi terkait.


Diskusi mengenai layanan perusahaan otobus itu termasuk memberikan saran, kritik, dan masukan, mempresentasikan hasil survei layanan operator, serta kuliah tata kelola industri otobus dari PO.


Kunjungan dan diskusi ke perusahaan karoseri dan industri pendukungnya bertujuan mengetahui proses pembuatan bus, menyampaikan saran, kritik, dan masukan untuk pihak karoseri, memaparkan hasil survei produk karoseri oleh BMC, serta kuliah dari pihak karoseri tentang industri karoseri.


Tidak berhenti sampai di situ, BMC juga tidak lupa berbagi dengan sesama lewat kegiatan bakti bakti social, di antaranya mengadakan sunatan massal, membantu korban Merapi, mengunjungi panti asuhan, menggelar aksi donor darah, dan membantu korban gempa di Padang, Sumatra Barat.


"Saat menggelar kegiatan baksos, kita selalu mendapat dukungan penuh dari PO terkait, misalnya saat gempa di Padang, semua bantuan dari BMC yang berasal dari luar Padang langsung didistribusikan secara gratis," ujar Wahyu. san/R-5



sumber :
 http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/117783

0 komentar:

Posting Komentar